Minggu, 31 Oktober 2010

sakit

setiap lontaran kata yang ia ucapkan
sulit sekali aku lupakan
dia terus menyalahkan
membuat ku terpojok dan tertekan

      tak kuasa lagi ku menahan
      Hati ini pun  menjerit
      Jiwa meronta-ronta sakit
      sukmaku tertusuk pahit
      raga pun seakan terhimpit oleh dua bukit

wajah ku kuyup
oleh tangis yang tak kunjung tiris
seluruh tulang belulang ku rapuk
hingga tak lagi menyatu

      menjadikan duniaku redup
      tak ada cahaya tak ada penerangan
      gelap,,gelap,,melebihi malam

ku berlari mencari sisi yang terang
tapi ku terus saja terjatuh
dalam lingkaran permasalahan
yang selama ini menjadi beban

      sulit sekali ku lepaskan
      karena dia menjeratku ,merangkulku 
      hingga kedasar kehidupan yang kelam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar